Saktinya, saya tidak perlu budget tidak perlu laboratorium mutakhir. Saya tidak pula memberi nama spesies belalang baru atau makhluk mikroba tak kasat mata.
Saya di kamar mandi, saya meneliti saya. Yang saya kira cuma seonggok daging isi kentut dan tulang.
Ternyata tidak.
Dan ini hasil temuan saya :
1. Saya makhluk yang menyedihkan yang selalu lupa kalau spesies golongan saya ini diciptakan dengan otak yang luar biasa hebat. Yang jika selnya dibuat berjejer bisa bolak-balik bulan bumi. Bukan berarti saya suka gak pake otak, tapi saya lupa dan menyepelekan potensinya. Saya biasa berhenti di tengah jalan, merasa cukup, akhirnya tidak maksimal.
2. Saya tergolong manusia tipe omdo. Bukan omdo tapi mungkin mimdo, maksudnya mimpi doang. Mungkin kalau hidup cuma butuh mimpi tanpa usaha, saya sudah muda kaya raya mati masuk surga. Sayangnya, tuhan tidak membuat mekanisme seperti itu.
3. Saya tidak suka mengaku. Saya tidak suka dikritik. Ringkasnya, saya penakut. Rasanya mau bilang saya ini pengecut tapi tidak tega (dan tidak rela).
Bayangkan berapa nyali yang saya korbankan demi membuat riset ini. Untuk ukuran saya, membuat riset ini saja sudah terhitung berani dan perlu diacungi jempol, walaupun jempol saya sendiri.
Simpulan :
Bukan berarti saya menjelek-jelekan diri saya. Bukan juga saya tidak bersyukur pada Tuhan justru saya tahu saya salah satu masterpiece Tuhan yang paling keren seantero dunia jadi saya perlu meneliti diri saya sendiri.
Dan lagi untuk menjawab pertanyaan saya selama ini, 'Apakah saya sudah cukup baik?'.
Dan saya sudah mendapat jawabannya,
Lewat berkaca.
Pernahkah Anda juga bertanya dan berkaca?
No comments:
Post a Comment