Jika kau dapat merenung lebih dalam, kau selami laut yang ada di dalam tubuhmu, bergejolak mengamuk ombaknya. Riak airnya yang tidak pernah tenang, tidak pernah berhenti berkecamuk. Bergulung tiada habis, terus diputar, terus diulang.
Sesunggunya itu lah kejadian dalam segumpal dagingmu yang berdetak setiap kali butir darah mengalir.
Temani dengan lagu waltz yang mengalun riuh pelan lewat kupingmu. rasakan mereka datang. Mengantarmu paksa menuju tumpukan memori dalam otak. Membukanya satu per satu. Menemukan yang paling sedih diantara semua.
Disitulah kamu, sedang duduk termangu. Di saat itu lah kamu, sedang merindu.
No comments:
Post a Comment