Saturday, June 9, 2012

mudah beraksara sulit berbuat


10 Juni 2012

Tanggal 10 ini aku sendirian di rumah dengan lagu Hey Jude yang diputar berulang kali. Nadanya yang begitu lirih di beberapa bagian begitu nyaman berlama-lama di kuping. Tanggal 10 ini juga merupakan H-2 SNMPTN tulis.

Semakin dekat dengan H itu semakin berat kepalaku, semakin kaku tanganku. Jenuh itu merasuk. Tidak ada penawarnya. Sungguh, aku dirundung rasa takut sekaligus gusar.

Masih sangat terbayang saat itu, saat hari pengumuman SNMPTN undangan yang berakhir dengan nihil. Masih melekat perasaan putus asa itu. masih tercium bau kekalahan itu. Kau bisa sebut aku pecundang dan penakut. Tapi aku ini juga manusia.

Sejujurnya, aku tidak tahu apakah bekal yang ada ini cukup untuk 3 hari tes. Sejujurnya aku adalah orang paling bodoh yang nekat mengikuti tes ini. Dengan keberanian sebesar biji jagung tapi ambisi sebesar tembok berlin aku coba merangkak, terbata, berdiri dan akhirnya berjalan perlahan. Semua tahap itu hanya dalam waktu sekejap, 2 minggu. Itu sebabnya aku ragu.

Jika tuhan ada bersama prasangkaku, apa sangkaan terbaik yang harus aku pilih? Buruk atau yang baik? Melihat waktu lampau yang keburu terjadi, berangan sampai langit berpegang teguh pada prasangka yang baik-baik tapi akhirnya,
Jatuh.

Jika pilihan terakhir adalah prasangka buruk, apa jadinya jika tuhan benar-benar bersama prasangka itu? aku tak pandai bermain teka-teki kehidupan, sungguh.

Aku kehilangan arah, kehilangan kepercayaan, dilema.

Yang lebih sedih lagi, tidak ada yang bisa membantuku keluar dari belenggu diri ini. Hanya diri ini yang bisa jadi pangeran kesiangan.

Dan tuhan.

Tapi tuhan aku merasa begitu bodoh untuk mencerna semua petunjuk Mu yang begitu intelek. Bisakah kau menerjemahkannya dalam bahasa yang sedikit lebih membumi? aku butuh Engkau.

Tuhan, apakah yang aku lakukan ini salah atau benar? Apa yang harus aku lakukan? Sayang pertanyaan itu hanya tumpah dan banjir di sekujur tubuh ini, lewat aliran darah yang disambung degup jantung tapi tubuh stagnan.

Note:
H-2 menjelang snmptn tulis, saya Nadhira Riezkya bukannya belajar malah menulis kalimat kalimat yang tidak lengkap SPOK nya. Merangkainya menjadi satuan tulisan tidak jelas. Terus menerus berteriak minta tolong dalam hati yang tidak tahu ditujukan pada siapa.

No comments:

Post a Comment